Sabtu, 29 April 2017

Ketika ...


Aku diam tak menemukan sesiapapun
Seperti yang sudah-sudah semuanya lenyap
Semesta pun tak berkata apa-apa
Hanya ada suara angin lalu yang lewat
Menyepi didalam rongga yang kosong
Hembusan udara malam itu menyelipkan kerinduan
Entah rindu apa dan tentang siapa
Rasa yang bimbang pun tak tahu
Senja sore itu mengingatkan tentang sesuatu
Pada jingga yang berwarna sangat indah kemarin
Kenangan yang dulu pun sama
Membekas hingga tak terlupakan
Namun harap selalu memberitahu bahwa
Ada rasa yang enggan melaju seperti semula
Jarak tempuh yang setiap hari melangkah maju
Membawaku ketempat yang baru
Tapi
Tempat itu belum memberikan kenyamanan
Pada tanah yang ku pijak
Dia berkata
“ini adalah waktu yang harus kau ambil, sebab tak ada waktu lagi untuk kau melangkah kebelakang”
Pernah ku ucap bersusah hati bahwa “aku baik-baik saja”
Padahal itu semua bohong
Selalu ada kepalsuan disetiap bait yang terucap
Mengapa?
Aku hanya takut esok akan hujan kembali

Kicauan burung pagi itu sangat merdu
Awan pun berwarna biru cerah
Matahari dari balik awan mulai memancarkan sinarnya
Hari ini mungkin akan menjadi awal yang baik
Ia selalu menjawab pertanyaan yang sulit
Dengan suaranya yang lirih
Ini seperti pernyataan yang lalu
Kemudia petanyaan selanjutnya adalah …
Ini tentang siapa? Kenapa? dan Mengapa?