Rabu, 19 September 2018



Jika kau percaya, berarti kau harus siap kecewa.
Jika kau meyakini, berarti kau harus siap untuk tersakiti.

Semua itu ada balasannya yang membalas mungkin bukan orang yang bersangkutan, karena bagiku hukum karma selalu berlaku. Entah dari mana dan lewat mana dia selalu ada. Kejadian-kejadian yang tak terduga melintas dengan cepat seperti angin yang tidak pernah diundang menghembuskan udara begitu saja.

Selasa, 18 September 2018

Di Jakarta Menuju Perjalanan Pulang.



Sederhananya begini.
Mari sama-sama kita berproses, kamu tetap menjadi kamu. Dan aku tetap menjadi aku.
Mari kita sama-sama saling memahami, kamu dengan duniamu. Dan aku dengan duniaku.
Mari kita sama-sama saling mengisi, kamu dengan ceritamu. Dan aku dengan ceritaku.
Mari kita sama-sama saling menghargai, menjalani, menyayangi, lagi dan lagi.

Jika ingin bersama tidak harus selalu melulu bersampingan, percaya dan yakin saja bagiku sudah cukup. Aku akan bertahan dan berusaha semampu yang kubisa, jika kamupun sebaliknya.

Rasanya kita sudah cukup dewasa untuk memilih mana yang harus dipertahankan dan ditinggalkan.

Untuk tuan siapapun kamu
Jika ingin berjalan bersama-sama denganku, mari kita lakukan semua dari 0-100. Aku tahu semua itu tidak mudah tapi jika kita tidak ingin saling menyakiti sepertinya tidak akan pernah ada kata sulit.


Pukul 20.35

/astyy

Sabtu, 15 September 2018

Menjadi Orang Dewasa

Setiap perngalaman itu butuh perjuangan, orang lain hanya akan melihat hasil dari yang kita kerjakan. mereka tidak ingin tahu bagaimana kita berproses, mereka juga tidak tahu sebanyak apa kita berkorban, sesusah apa kita melakukan sesuatu untuk hidup kita sendiri. Kebanyakan dari mereka hanya melihat dan menilai dari luar. Kadang kita harus egois, berpura-pura tuli supaya tidak mendengar apa yang mereka katakan yang nantinya hanya akan menjatuhkan semangat. Sesekali juga kita harus menutup mata supaya keyakinan kita pada tujuan utama tidak goyah karena melihat hidup orang lain yang kita lihat jauh lebih bahagia dari kita.
Menjadi orang dewasa itu ternyata susah.
Menjadi orang dewasa itu berat
Menjadi orang dewasa itu tidak mudah
Menjadi orang dewasa itu cape
Menjadi orang dewasa itu sakit
Menjadi orang dewasa itu butuh perjuangan
dan
Menjadi orang dewasa itu beban.

Jika bisa kembali lagi menjadi kecil, aku lebih memilih untuk tidak pernah tumbuh. Tapi semua yang hidup itu pasti tumbuh bukan? dan mustahil keinginan untuk tetap menjadi kecil akan terjadi. Pernah gasih kalian ngerasa cape bener-bener cape tapi gatau alasannya kenapa? semua orang care tapi kalian selalu ngerasa sendiri, ngerasa gaada yang bisa ngerti, padahal kalian cuma pengen didenger aja, apa yang kalian ceritain sama orang terdekat bukan malah jadi plong dan enak tapi kalian mendapatkan tanggapan yang beda seolah-olah kalian lah yang salah, kalian yang keras kepala gabisa dikasih tau, kalian yang egois karena gamau ngertiin orang lain, padahal niatnya cuma pengen cerita. Dulu waktu kecil kalau cerita ketemen atau sahabat pasti hanya soal “aku punya mainan baru, besok aku mau jalan-jalan dong” segala yang kalian punya kalian pamerin sama mereka, dan merekapun nerima-nerima aja, musuhan cuma karena mainan atau saling ledek satu sama lain setelah itu, semua kembali baik-baik aja.
Kenapa setelah dewasa kejadian dimasa kecil amat sangat sensitif sekali?
Semua orang emang gaharus tau apa yang lagi kita rasain apa yang kita pengen atau apa yang lagi kita butuhin, tapi nanggung semuanya sendiri itu ternyata berat semuanya susah. Kita tetap harus punya satu temen buat ceritain semuanya. Aku pernah nonton film Deddy Corbuizer acara Hitam Putih difilm itu ada quotes yang intinya gini “sebanyak apapun teman yang kita punya, yang mampu bertahan lama itu hanya 2-3 orang saja” zaman sekarang kayaknya nyari orang yang bisa dipercaya itu susah. Bohong kalau mereka bilang mereka bakal care sama kita. Pasti ada saatnya kamu jengkel sama temen kamu sendiri entah mungkin karena tanggapannya ke kita yang kurang enak, karena cara ngomongnya yang nyakitin dihati, padahal emang temen kita itu sifatnya kayak gitu. Cuma karena kita lagi ada diposisi yang kurang baik, kita juga jadi sensifit sama semuanya.
Disaat kita ngerasa gapunya temen buat ngertiin keadaan kita, jangan pernah ngerasa sendiri, jangan takut sendirian, Allah ada 24jam nonstop! Percayalah ketika kita menyerahkan semuanya sama Allah semua akan baik-baik aja. Dan jadilah pendengar yang baik karena kebanyakan orang cuma pengen didenger:)